Percabangan digunakan untuk menentukan blok perintah mana yang akan
dilakukan berdasarkan
kondisi yang telah ditentukan. Jika kondisinya tercapai (bernilai
true) maka pernyataan akan dikerjakan.
Ada dua jenis percabangan yang ada dalam Delphi, yaitu :
‐ Percabangan menggunakan pernyataan IF
‐
Percabangan menggunakan pernyataan CASE
PERNYATAAN IF
Pernyataan IF digunakan untuk memeriksa sebuah kondisi dan kemudian
mengeksekusi bagian source
code tertentu berdasarkan kondisi Benar/True atau Salah/False. Kondisi
harus dibentuk dalam ekspresi
Boolean.
Ada dua jenis pernyataan IF yaitu
1. Pernyataan IF … THEN.
Pernyataan ini hanya memeriksa apakah suatu blok kode program dapat
dieksekusi atau tidak.
Jika kondisi pernyataan ini bernilai True maka blok program yang ada
di bawahnya akan
dieksekusi. Tetapi jika kondisi pernyataan bernilai False maka alur
program akan menganggap
pernyataan IF telah selesai karena tidak mempunyai alternative lain.
Bentuk dasar pernyataan IF … THEN adalah sebagai berikut :
IF kondisi Boolean THEN
pernyataan;
Jika pernyataan yang akan dieksekusi ketika kondisi bernilai true
lebih dari satu pernyataan,
maka pernyataan‐pernyataan tersebut harus diapit dengan begin dan end,
sehingga bentuk
dasar pernyataan IF .. THEN nya adalah sebagai berikut :
IF kondisi boolean THEN
Begin
Pernyataan;
Pernyataan;
…
End;
2. Pernyataan IF … THEN … ELSE.
Pernyataan ini hanya memeriksa apakah suatu blok kode
program dapat dieksekusi atau tidak. Jika kondisi pernyataan ini
bernilai True maka blok program yang ada di bawahnya akan dieksekusi. Tetapi
jika kondisi pernyataan bernilai False
maka alur program akan mengeksekusi pernyataan yang ada di bawah
pernyataan ELSE.
Bentuk dasar pernyataan IF … THEN … ELSE adalah sebagai berikut :
IF kondisi boolean THEN
pernyataan1
ELSE
pernyataan2;
Jika pernyataan yang akan dieksekusi ketika kondisi bernilai true
lebih dari satu pernyataan,
maka pernyataan‐pernyataan tersebut harus diapit dengan begin dan end,
sehingga bentuk
dasar pernyataan IF .. THEN nya adalah sebagai berikut :
IF kondisi boolean THEN
begin
pernyataan1;
end
ELSE
begin
pernyataan2;
end;
Contoh pernyataan IF … THEN :
If Nilai>=50 then
ShowMessage(‘Selamat Anda Lulus’);
atau
If Nilai>=50 then
begin
ShowMessage(‘Selamat Anda Lulus’);
end;
Contoh pernyataan IF … THEN … ELSE :
If Nilai>=50 then
ShowMessage(‘Selamat Anda Lulus’)
Else
ShowMessage(‘Anda Tidak Lulus’);
atau
If Nilai>=50 then
begin
ShowMessage(‘Selamat Anda Lulus’);
end
Else
begin
ShowMessage(‘Anda Tidak Lulus’);
end;
Contoh pernyataan IF … THEN … ELSE … dengan kondisi lebih dari 2
kondisi
If Nilai>=80 then
begin
ShowMessage(‘Selamat Anda Lulus Dengan Nilai
yang sangat baik’);
end
Else
If Nilai>=50 then
begin
ShowMessage(‘Selamat Anda Lulus Dengan Nilai
yang cukup baik’);
end
Else
begin
ShowMessage(‘Anda Tidak Lulus’);
end;
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan pernyataan
IF, diantaranya adalah :
1. Kondisi yang diperiksa harus menyatakan sebuah kondisi Boolean (True/False).
Sehingga dalam
bagian kondisi harus menggunakan operator relasional (=, >, <,
>=, <=, <>) dan Operator Boolean
(And, Or, Xor, dan NOT).
2. Pernyataan IF dianggap sebagai sebuah pernyataan saja. Oleh karena
itu tidak boleh ada tanda
semicolon ( ; ) sebelum ELSE, karena ELSE adalah bagian dari
pernyataan IF. Jika ada tanda
semicolon sebelum ELSE, berarti pernyataan IF telah selesai dan bagian
ELSE tersebut bukan lagi
milik pernyataan IF yang di atasnya. Dan perintah ELSE tanpa didahului
dengan pernyataan IF akan
mengakibatkan kesalahan.
Contoh :
If Nilai>=50 then
ShowMessage(‘Selamat Anda Lulus’); // Pasti
Error karena IF telah selesai di baris ini
Else // Pasti Error, karena ELSE baris ini
tidak mempunyai pernyataan IF
ShowMessage(‘Anda Tidak Lulus’);
PERNYATAAN CASE
Pernyataan CASE, digunakan sebagai pengganti pernyataan IF. Pernyataan
CASE akan memberikan
alternative yang lebih gampang dibaca untuk menggantikan pernyataan
IF. Tetapi tidak semua
pernyataan IF bisa diganti dengan pernyataan CASE.
Bentuk umum dari CASE adalah sebagai berikut :
CASE EkspresiNilai Of
DaftarKemungkinan1:Pernyataan1;
DaftarKemungkinan2:Pernyataan2;
...
DaftarKemungkinanN:PernyataanN;
Else
PernyataanLainnya;
End;
Jenis data yang boleh ada di bagian EkspresiNilai haruslah data
bertipe ordinal (Bilangan Bulat, Karakter,
Boolean). Tipe data string atau real tidak bisa digunakan dalam
EkspresiNilai.
Contoh pernyataan CASE :
CASE nilai OF
100 : ShowMessage(‘Selamat Anda Lulus dengan
Nilai SEMPURNA’);
80 .. 99 : ShowMessage(‘Selamat Anda Lulus
dengan sangat baik’);
50 .. 79 : ShowMessage(‘Selamat Anda Lulus
dengan cukup baik’);
Else
ShowMessage(‘Nilai Kurang, Anda Tidak Lulus’);
End;
Contoh pernyataan CASE :
CASE huruf OF
‘A’,’I’,’U’,’E’,’O’: ShowMessage(‘Huruf Vokal’);
Else
ShowMessage(‘Bukan Huruf Vokal’);
End;
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan CASE yaitu
:
1. Pada bagian EkspresiNilai harus berupa data ordinal (Bilangan
bulat, Karakter, atau Boolean)
2. Bagian EkspresiNilai boleh berupa range nilai
3. Pada bagian DaftarKemungkinan, tidak boleh terjadi sebuah nilai
berada pada 2 atau lebih
DaftarKemungkinan. Tidak boleh sebuah nilai disebut lebih dari 1 kali.
4. Bagian
ELSE digunakan jika nilai tidak terpenuhi pada salah satu dari DaftarKemungkinan
di atasnya.